Umumnya pengujian di laboratorium diperlukan
reaksi-reaksi kimia yang dapat membantu dalam membedakan alkohol dan fenol dan
antara senyawa-senyawa alkohol sendiri. Dibawah ini pengujian yang sering
dipakai :
1. Uji Lucas
Uji ini dilakukan untuk
membedakan alkohol-alkohol primer, sekunder, dan tersier yang dapat larut dalam
air. Reagen Lucas merupakan suatu campuran asam klorida pekat dengan seng
klorida. Seng klorida adalah suatu asam lewis, yang ketika ditambahkan ke dalam
asam klorida akan membuat larutan menjadi lebih asam. Alkohol tersier yang
larut dalam air akan bereaksi dengan reagen Lucas dengan cepat membentuk alkyl
klorida yang tak larut dalam larutan berair. Sementara pembentukan fasa cair
kedua yang terpisah dari larutan semula di dalam tabung reaksi segera setelah
alkohol bereaksi merupakan indikasi keberadaan alkohol tersier.
Alkohol sekunder
bereaksi lambat, setelah sedikit pemanasan akan terbentuk fasa cair lapisan
kedua, biasanya sekitar 10 menit (Alkohol primer dan metanol tidak bereaksi
pada kondisi ini). Pada alkohol tersier,
atom klor biasanya terikat pada atom karbon yang sebelumnya mengikat gugus
–OH. Pada alkohol sekunder, seringakali atom klor ini terikat pada atom
karbon yang mengikat gugus hidroksi, namun penataan ulang dapat saja terjadi, yang mengakibatkan terikatnya atom klor pada atom karbon yang
sebelumnya tidak mengikat –OH.
2. Uji Asam Kromat
Alkohol primer dapat
teroksidasi menjadi asam karboksilat denagn adanya asam kromat. Dimana bilangan
oksidasi Cr6+ pada asam kromat, yang berwarna merah kecoklatan
tereduksi menjadi Cr+3 yang berwarna hijau. Sementara alkohol
sekunder teroksidasi menjadi keton oleh asam kromat. Untuk alkohol tersier
tidak dapat teroksidasi oleh asam kromat dan Fenol biasanya teroksidasi menjadi
berwarna coklat oleh asam kromat. Oleh karena itu, reaksi
ini di satu sisi dapat membedakan alkohol primer dan sekunder, dan disisi lain
membedakan alkohol primer dan sekunder dengan alkohol tersier.
0 comments:
Post a Comment