Menurut kamus besar bahasa Indonesia, stress
merupakan gangguan atau kekacauan mental dan
emosional;tekanan. Dari sudut pandang psikologis stress didefinisikan
sebagai suatu keadaan internal kebutuhan psikologis
tubuh yang disebabkan oleh situasi lingkungan sosial yang potensial memberikan
bahaya dan tantangan, yang menimbukan perubahan-perubahan sehingga
dibutuhkannya mekanisme pertahanan seseorang.
Dari sudut pandang ilmu kedokteran,
menurut Hans Selye seorang fisiologi dan pakar stress yang dimaksud dengan
stres adalah suatu respon tubuh yang tidak spesifik
terhadap aksi atau tuntutan atasnya.
Menurut Hans Selya membagi stress
membagi stress dalam 3 tingkatan:
- Eustress adalah respon stress ringan yang menimbulkan rasa bahagia, senang, menantang dan menggairahkan. Dalam hal ini tekanan yang terjadi bersifat positif, misalnya lulus dari ujian, atau kondisi menghadapi suatu perkawinan.
- Distress merupakan respon stres yang buruk dan menyakitkan sehingga tak mampu lagi diatasi.
- Optimal Stress/ Neustress adalah stres yang berada antara eustress dan distres, merupakan respon stress yang menekan namun masih seimbang untuk menghadapi masalah dan memacu untuk lebih bergairah, berprestasi, meningkatkan produktivitas kerja dan berani bersaing.
Menurut Lazarus dan
folkman, stres adalah keadaan internal yang
dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh (kondisi penyakit, latihan,
dll) atau diakibatkan kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai potensial
membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untuk melakukan
coping. Kondisi fisik, lingkungan, dan sosial merupakan penyebab
dari kondisi stres disebut dengan stressor. Istilah stressor pertama kali
diperkenalkan oleh Selye.
Lazarus menjelaskan bahwa stres juga
dapat diartikan sebagai :
- Stimulus merupakan kondisi atau kejadian tertentu yang dapat menimbulkan stres (stressor).
- Respon merupakan suatu reaksi individu yang muncul karena adanya situasi tertentu yang menimbulkan stres. Respon yang muncul dapat secara fisiologis (seperti: jantung berdebar, gemetar dan pusing) dan secara psikologis (seperti: takut, cemas, sulit berkonsentrasi dan mudah tersinggung).
- Proses dimana dampak stres individu secara aktif dipengaruhi oleh tingkah laku baik secara kognisi maupun afeksi.
Macam-macam Stressor:
- Stressor Fisis, seperti panas, dingin, suara bising dsb.
- Stressor Sosial, seperti keadaan sosial, ekonomi, politik, pekerjaan, masalah keluarga, hubungan interpersonal, dll.
- Stressor Psikis seperti frustasi, rendah diri, perasaan berdosa, masa depan yang tidak jelas, dsb.
0 comments:
Post a Comment